Pesonanusa. Pasca operasi senyap KPK, Sabtu (23/11) di Bengkulu. 8 orang yang sempat di periksa KPK akhirnya dilaporkan ke Bawaslu Provinsi Bengkulu, Senin (25/11) oleh Tim Hukum Helmi-Mian perihal politik uang.
Tim Hukum Helmi-Mian, melalui Agustam Rachman, SH, MAPS, Senin (25/11) menyampaikan mereka yang dilaporkan diantaranya Isnan Fajri (Sekda Provinsi Bengkulu), Syafriandi (Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu), Ferry Ernest Parera (Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Provinsi Bengkulu), Syarifudi (Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu).
Selanjutnya, Tejo Suroso (Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu), Saidirman (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu), Evriansyah alias Anca (Adc Gubernur Bengkulu) serta Rohidin Mersyah (Gubernur Bengkulu) yang juga merupakan Calon Gubernur Bengkulu nomor urut 02.
"Laporan ini menindaklanjuti Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantas Korupsi Republik Indonesia (KPK). Dimana, KPK juga menyita uang Rp 7 miliar dipakai untuk politik uang guna pemenangan Rohidin Mersyah-Meriani," terangnya.
“Kami minta Bawaslu provinsi memanggil dan memproses para terlapor secepat mungkin. Dari rilis KPK tadi malam sangat jelas keterlibatan mereka, modus pengumpulan uang dan teknis pembagian money politic untuk kepentingan pemenangan Romer (Rohidin Mersyah),” kata dia. [nata]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar